c'mon comrade

Wednesday, May 11, 2011

Medan Model Award, Bukan Ajang Model Biasa (pergolakan idealisme menghadapi kapitalisme)

Medan Model Award, Bukan Ajang Model Biasa

Well, untuk edisi kali ini, YM akan menyajikan cerita dibalik event seru-seruan buat youngers yang haus akan dunia modelling. Kemarin, tepatnya tanggal 8 may 2011, crew YM bertandang ke Grand Aston Hotel. Bukan jalan-jalan atau kuliner, tapi nongkrongin acara modelling yang diadakan oleh persatuan Model di Medan Sumatera Utara. Acara ajang pencarian bakat ini disponsori oleh Pemko Medan, Dinas Pariwisata Medan, Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Garuda Indonesia, Rahmat Gallery, dan salah satu tabloid kesayangan kalian. Yupz, manalagi klo bukan Young Magazines. Tak hanya ajang pencarian bakat saja, event Medan Model Award 2011 ini diselenggarakan sekaligus memeriahkan acara pelantikan Ikatan Model Sumut.

Dimulai dari pukul 09.00 wib, Aston city hall dimana sebagai tempat berlangsungnya acara, disulap menjadi ruangan gemerlap, dihiasi lampu dan cahaya keemasan, ditambah renda-renda putih dan karpet merah sekitar sepanjang 10 meter terbentang di atas stage dan panggungnya. Benar-benar mirip ajang fashion internasional deh. Gak Cuma itu youngers, model-modelnya pun cantik dan ganteng. Oya, para peserta diwajibkan berpakaian kemeja putih dan celana jeans biru. Mereka benar-benar kreatif dan terlatih. Ada yang berdandan rapi, fungky, sedikit rebel, dan bermacam gaya ala model veteran. Pastinya sih, mereka juga datang dari berbagai agency model.

Bintang tamu yang datang juga oke-oke dan sudah punya nama. Seperti Raline Shah, Rocky, Bonita IMB, Christian, dan Dedek KDI. Benar-benar keren dan bergensi klo kamu gak melewatkan hadir di event ini. Soalnya, selain bisa tempat maen, kamu juga dapat pengalaman bagus dan belajar gimana caranya jadi model. Youngers bisa melihat cara model berlenggak-lenggok di catwalk, mantengin busana-busana dan assesoris yang mereka pakai dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Menurut Ketua Panitia, Shanti Devi, acara Medan Model Award 2011 bermula dari ide dan pemikiran dari gerakan mantan model yang umumnya telah berkembang di dunia kesenian khususnya modeling. “kami merasa perlu mencoba memberikan sesuatu kepada dunia kesenian di Sumatera Utara, minimal memberikan kekayaan warna kegiatan positif bagi anak muda. Apalagi, Medan dan Sumatera Utara umumnya, memiliki generasi muda dengan segudang talenta yang banyak diantaranya turut mengharumkan nama Sumatera Utara di berbagai bidang” tutur ibu 2 anak yang masih kelihatan muda dan cantik di usianya yang sudah 30-an ini.

Acara dibuka dengan pertunjukan tarian daerah, lenggok para model tiga dekade dari generasi era tahun 1960-an, 1990-an dan 2000-an seperti finalis putri Indonesia Haira Yasmin, putri Favorit Kepulauan Sumatera Nabila Azhar, begitu teratur berjalan diatas catwalk mengundang aplause seluruh pengunjung yang hadir memenuhi ruangan tersebut. Pengunjung larut dan gembira dalam acara. But, acara ini tak hanya dihadiri para remaja, tapi juga diramaikan para orangtua yang ikut mengantar anaknya untuk mengikuti ajang model berbakat.

Selanjutnya, para model unjuk kebolehan di atas catwalk, merebut hati dewan juri yang akan menilai dan memilih siapa yang pantas memenangkan piala bergilir walikota. Masih menurut Shanti, ajang pemilihan Medan Model Award ini akan diselenggarakan tiap tahunnya. So, bagi Youngers yang berminat dalam dunia modelling, bisa menantikan ajang ini tahun depan dan dari sekarang bisa menyiapkan diri untuk ambil bagian dan mengasah kemampuan agar bisa memenangkan piala bergilir walikota. “semoga bagi model yang terpilih, dapat turut mengharumkan dan membesarkan wadah perkumpulan dari para insan model. Dan ini juga bisa menjadi tradisi yang kuat untuk mengembangkan bakat anak-anak medan pada konteks yang positif dan edukatif” lanjutnya sambil bersiap-siap mengkoordinir kembali para panitia.

Hajatan Ikatan Model Sumut yang merangkul para model dan bintang iklan maupun sinetron berbaur menjadi satu dalam wadah yang digelar malam itu dan dilantik wakil walikota Medan, Djulmi Eldin serta dihadiri orang-orang tataran atas Medan.

Dzulmi Eldin dalam pidatonya berharap dengan dilantiknya Ikatan Model Sumut bisa mengembangkan prestasi model-model Medan dan Sumut. “Tidak seperti jaman dahulu yang dianggap sebelah mata, sekarang para model sudah banyak yang berprestasi, semoga ini bisa jadi wadah untuk meningkatkan prestasi ke jenjang yang lebih tinggi,”ujarnya.

Its so amazing klo kamu memberanikan diri mengikuti ajang bergengsi seperti dunia modelling. Jangan ngarepin menang dulu, tapi di ajang ini, kamu juga bisa nambah teman. Coz dalam dunia modeling, kudu menjalin relasi dan komunikasi agar lebih mudah mendapatkan informasi yang kamu belum ngerti. Eitss,, kudu tau dulu apa sarat jadi seorang model. Kamu dituntut rapi, bersih dan cerdas jika ingin menjadi model professional. Harus tau manner, menjaga dan merawat diri. Pokoknya persis slogan Putri Indonesia, 3 B yaitu beauty, brain dan behavior.

Memang tanatangan untuk menjadi model ternama cukup berat juga. Dimana banyak tunas-tunas muda yang tumbuh semakin cantik dan ganteng. Tapi dimana ada kemauan, pasti ada jalan kan. So, klo youngers serius, hayo maju terus..!





_____________________________________________________________________________________

Pergolakan idealisme menghadapi kapitalisme

Diatas, adalah tulisan saya pada majalah fashion remaja di Medan - Sumatera Utara, Young Magazines. Sungguh, sebenarnya dari hati yang paling dalam, tak pernah terniat untuk mengarahkan sahabat terlebih memaksa, untuk mengikuti ajang model yang entah apa pun bentuknya. sebab, jika sahabat bertanya pada saya, jika kelak berumahtangga dan memiliki anak, hendak kemana saya bawa anak saya? tentulah dengan pasti, sadar dan tegas saya jawab: menjadi perempuan muslim sholeha yang cerdas memahami dan mendalami Islamnya, menjadi ahli debat yang bermanfaat untuk kemajuan pola pikir umat, menjadi penulis yang berguna dalam pembangunan moral bangsa, seorang jagoan silat, pedang, memanah, menembak dan berenang, juga seorang pengemban misi dakwah dengan cara dan aturan yang ditetapkan oleh Allah dan Rasulullah.

Saat menuliskan berita event model tersebut, hati saya remuk dan menangis. Tak sanggup rasanya mempertanggungjawabkan tulisan ini di akhirat kelak. Bahwasanya, saya turut berperan mengajak dan menstimulasi saudara dan sahabat pada bidang kerja yang menampakkan aurat. Jujur saja, saya suka fashion. Tapi bukan berarti saya harus berlenggak-lenggok di atas catwalk, tersenyum-senyum menarik perhatian juri dan pengunjung agar dipuji dan disanjung.

Andaipun nanti saya harus dilihat, diamati, dan dinikmati, saya ingin, suami saya lah yang berhak menatap lekuk tubuh saya dari ujung rambut hingga kaki. Mesem-mesem menyaksikan body saya yang mirip gitar listrik, malu-malu mengakui kecantikan saya hingga dimana seharusnya ia mengacungkan ibu jari akhirnya tak sadarkan diri ia mengangkat jempol kaki, kemudian membisu, pertanda ia mau bercumbu.. (huahahahahaaaa……. Astaghfirulloh….)

Meliput ajang model ini, saya melihat diri ‘utuh’ saya pada dinding kaca lift sebuah hotel mewah. Saya seorang muslim berkerudung, mengerti sedikit tentang agama, berpikiran maju, pengagum pendidikan, dan pengetahuan, mempunyai prinsip bahwa kecantikan hati, keagungan sikap, dan kecerdasan pikiran adalah sarat mutlak dan utama kecantikan, bertujuan menjadi orang kaya, cerdas, besar dan handal untuk melanjutkan dakwah Rasulullah, sekarang, saya berdiri di ruangan besar, gemerlapan cahaya, dihiasi renda-renda putih pada dindingnya, dan dilantainya terhampar karpet merah panjang membentang. Saya berada di ajang pemilihan model, ditemani para lelaki meteropolitan dengan kemeja putih dan jeans, dikelilingi para wanita dengan kemeja putih dan jeans pendek diatas lutut, menghibahkan paha, ketiak, dan senyuman sebagai hiburan.

Pantas atau tidak pantas, tapi sudah terlanjur saya lakukan. Tugas liputan dadakan dari atasan, untuk menjadi topik penting di halaman depan. Saya pikir-pikir, inilah yang disebut dengan aliran Kapital yang dimubahkan.

Kesimpulan dari perjalanan tugas liputan saya adalah, jika mendapat tugas dadakan namun melanggar hati nurani, tak perlu resign, tapi ucapkan saja innalillahi. Sebab Tuhan Maha Tahu apa yang ada dalam hatimu. Tapi laen kali, saya akan berdalih seribu satu alasan yang menakjubkan agar dapat menolak penuh sopan namun meyakinkan..!


love,
Def Norris

3 komentar:

Anonymous said...

subhanalloh tulisannya bikin terharu mbak..
Alhamdulillah mbak masi puya pegangan walau berada dilingkungan yg tidak sesuai dgn prinsip mbak. Saya juga punya dilema seperti itu. Saya cinta fashion. Saya suka modelling. Saya pernah ikut lomba modelling dan sangat bermimpi ingin jd model suatu saat. Namun dbalik itu, ketidaksetujuan ortu membuat saya dilema. Sy merenung dan benar2 mencari jati diri yg sbenarnya.Minta petunjuk sama Allah. Akhrnya saya bs menanggalkan cita-cita itu dan sekarang sudah berjilbab dan menutup aurat. Sungguh kontras memang. Tapi hidup ini pilihan. Waduh jadi curcol. :)

Dinna F. Noris said...

curcol kalo bermanfaat selalu lebih baik daripada tidur. hehee...
semakin kedepan, dunia ini makin penuh godaan. lihat aja tuh, model baju makin seru. tapi yg punya prinsip, akan selalu mmenatapkan diri menghadapinya. saat ini menutup aurat makin langka. malah ada yang bilang kelihatan aneh. tapi menjadi aneh lebih keren. :P

Unknown said...

kak ... pinjam lilin lah, gelap kali jang

Post a Comment

 
Free Host | lasik eye surgery | accountant website design