c'mon comrade

Tuesday, May 24, 2011

sebelum pergi beraktivititas

Sebelum pergi, wajib menyiapkan makanan Fidel dan Kimmy. Jadi musti bangun lebih pagi, nyuci piring, masak nasi, goreng ikan, setelah itu siapin sarapan. Agak banyak, karena aku lebih sering pulang malam. Karena belum ada orang yang bisa bantuin, jadi harus ngurus segalanya sendiri. Sebenarnya sudah biasa. Tapi masalahnya, punya sedikit waktu untuk itu. Sehingga keadaan rumah, Fidel-Kimmy, buku-buku, pakaian, tidak lagi menjadi prioritas utama. Nonton berita juga jarang. Karena kerjaanku mengharuskan untuk lebih banyak bergiat di lapangan. Setelah itu,kerjaan selesai? Tidak juga. Karena musti menulis lagi. Menulis hasil liputan di lapangan. Begitulah profesi wartawan. Gajinya juga kecil. Tapi aku gak terlalu bermasalah dengan itu. Karena aku menikmati pekerjaan ini. Aku suka menulis, suka bertemu banyak orang dari latar belakang berbeda, suka aktif dan terus bergerak, melangkahkan kaki ke banyak lokasi.

Oh iya, hari ini belum beli ikan untuk Fidel-Kimmy Tapi ikannya sudah dipesan sama ibuk warung sebelah rumah. Dan pulang nanti, masak ikan lagi. capeknya..

Monday, May 23, 2011

Mari Pulang

Berhubung agak demam dan flu, aku harus segera pulang. Pekerjaan juga sudah beres. Jadi, beban pikiran bisa sedikit dilonggarkan. Sampai di rumah nanti, aku harus memberi makan Fidel dan Kimmy. Pasti mereka kelaparan karena belum makan siang dan malam.

Aku sayang sama kedua anak itu. Meski mereka kucing, tapi mereka sangat lucu dan sudah kuanggap seperti anakku sendiri. Kata orang-orang sih, karena aku belum menikah alias belum punya teman hidup dan berbagi.

Gak bener juga. Sebab, jika aku menikah nanti, aku juga ingin memelihara Fidel dan Kimmy. Tentunya, izin dulu dengan suamiku. Aku harap dia setuju. Kalau tidak setuju? Aku akan rayu agar dia setuju ^_^. Karena selama ini, Fidel dan Kimmy yang sering menemaniku makan, nyuci, masak, juga tidur.

Eh, aku nulis cerita ini di kantor sambil nunggu jeputan adikku, Aman Noris. Aku gak punya kenderaan. Dan kalaupun punya, aku selalu gak ingat jalan. Eitss, tapi kalu wajah dan tingkah laku orang, aku ingat betul dan tak bisa lupa. Hmmhh…, seharusnya pegawai BIN, FBI atau CIA memerlukan orang seperti aku. Agar mereka terbantu karena aku mudah mengenali wajah pelaku.

Well.., mungkin sebentar lagi adikku tiba di kantor ini. Nanti kita lanjut lagi. Yang penting, tongkrongin terus blog ku ya..

Luv

Na

mereka, hobi kencing sembarangan di tepi jalan

Sepanjang jalan dari rumahku di Johor menuju kantor, aku (gak sengaja) melihat adegan cukup memalukan. You know what? Thats orang kencing berdiri dan sembarangan pula. Mereka itu, dua anak laki-laki kira-kira umurnya 5 tahun, dan satu lagi, lelaki dewasa, kutaksir umurnya 28 tahun. Kencing di dekat pohon, dan parahnya lagi, di jalan yang rame dilalui orang.

Kejadiannya tadi pagi, pukul 11.00 am. Sial sekali kan? Untung saja setelah melihat itu mataku tidak bintitan. Meski begitu, aku jadi kesal sendiri dan mengutuk dalam hati.

Bukan sekali ini aja aku melihat adegan seperti itu. Tapi cukup sering! Kapan sih Indonesia ini bersih dari orang kencing sembarangan? Jorok dan bau tau…! Dan biasanya yang seperti itu dilakukan oleh laki-laki. Mereka tidak peduli, kalau sudah kebelet atau sudah terhujung (bahasa temanku), langsung tembak tanpa lihat sana-sini. Etika nya entah dimana..

Bagaimana dengan anak kecil? Oke. Meski mereka belum mengerti, hendaknya orang tua mengajarkan etika untuk tidak kencing berdiri dan juga tidak melakukannya di sembarang tempat. Jadi untuk kedepan, mereka bisa belajar lebih sopan dengan kencing di kamar mandi, meski kebelet sekalipun. Anjuran ini tanpa tawar menawar ataupun negosiasi!

Atau ada diantara kalian yang pernah kencing berdiri dan sembarangan? Saranku, jangan lagi lakukan.

Banjir Mobil Modifikasi, Di Class Mild Accelera Auto Contest

Well, Buat kamu yang gak sempat datang di event keren tadi malem, nih, kita sajikan liputan khusus dan bergengsi bagi kamu penggila mobil modifikasi. Dijamin ngiler bin ngiri..!

Event kontes modifikasi berskala nasional, Class Mild Accelera Auto Contest 2011 hadir lagi di Medan. Event ini dilaksanakan di 6 kota besar oleh pelaksana acara Auto Contest by Cody Enterprises. Dan kota Medan, termasuk salah satunya. Dan gak Cuma pamer mobil aja, acara ini juga dimeriahkan the best dancer se-kota Medan loh.

Setelah sempat vakum selama beberapa waktu, event yang diadakan tanggal 21 Mei hingga 22 Mei 2011 di area Pekan Raya Sumatera Utara ini, tetap memiliki fans panatiknya dan membanjiri PRSU sejak opening hingga closing. Meski hujan mengguyur deras, para peserta dan penggemar mobil modifikasi terlihat antusias banget nongkrongin acara ini.

"Absennya kota Medan dalam tiga tahun ini ternyata tidak mengurangi animo masyarakat kota Medan yang ingin menunjukkan peranan mereka di dunia otomotif khususnya modifikasi mobil," ungkap Patricia Setyadjie selaku Managing Director Cody Enterprises.

Sekitar 75 mobil modifikasi yang tercatat mengikuti kontes modifikasi dan sound, beberapa diantaranya datang dari luar kota Medan seperti kota Banda Aceh. Mereka turun dari berbagai club besar di Medan dan didampingi banyak club-club junior. Ada 15 komunitas seperti Sabrom, V-One R, Simple Face, MrX, Solid, Ilusi, Revolver, Comfortable, Sinkrone, Limited, De Classic, Gat dan lain-lain.

Then, tercatat ada 134 kategori modifikasi yang dipertandingkan di event ini, dan kategorinya mengarah pada ke 4 kategori utama yaitu Extreme, Elegant, Racing dan Street Racing.

Mau tau hadiahnya?

Ini dia nih, yang menjadi penyemangat peserta. Hadiahnya bo’. Untuk kategori King Extreme dan Elegant, akan ngedapetin uang cash 5 juta rupiah, King Street Racing bakel dapet 3,5 juta rupiah dan untuk King Racing 4 juta rupiah.

“tahun ini, untuk Champion of Elegant juga mengalami peningkatan, dari yang biasanya cash money, menjadi motor sport 250 cc. hal ini dilakukan karenamelihat trend modifikasi di sector elegant yang juga memiliki konsistensi dan peningkatan setiap tahunnya, sehingga kami memberikan apresiasi lebih bagi pemenang di kelas ini. Bukan hanya itu saja, Champion of Street Racing tahun ini juga akan memperoleh hadiah tunai atau motor 110 cc (salah satu)” demikian informs dari Patricia.

So guys, siapa pemenang atau King dalam event ini? He was Asen, Pria berkulit putih yang memiliki bengkel di Jl. Gunung Krakatau No 89a Medan. “Mobil ini konsep ekstrem dan inspirasi saya sendiri. Saya coba mengangkat bodywork-nya, sistem motor racernya dan audio. Saya dan team membangun mobil ini sekitar satu tahun। Dana yang dikeluarkan sekitar Rp 400 juta,” ungkap Asen pada cru YM. (gambar bawah, Asen was the King)

Guys, siap-siap untuk event mobil modifikasi selanjutnya ya. Siapa tahu, kamu yang akan mejadi The King.

Sunday, May 22, 2011

saat ayah sakit

Satu hal yang selalu membuatku resah gelisah, sedih, dan jantung berdebar adalah ketika mendengar ayah sakit. Lemas rasanya seluruh badan. Ayah adalah sosok yang sangat berarti buatku. Meski tak jarang aku selalu berselisih paham dengan ayah, selalu bohong jika ia bertanya aku ada dimana, dan juga, selalu menggunakan intonasi tinggi saat sedang bicara.

I said: ‘lelaki itu ayahku’, bukan ‘bagaimanapun lelaki itu ayahku’

Orang yang berperan penting dalam hidupku adalah ayah. Kami selalu bercerita tentang mimpi dan cita-cita. Dalam perjalanan cerita itu, ayah ingin aku seperti yang ia mau, dan aku tak bisa menjadi apa yang ia mau. Ia memaksa, aku meronta. Apalagi sekarang ini, hubungan aku dan ayah tidak begitu baik. Tapi sungguh, aku sangat menyayanginya. Kalau Ayah sakit, aku jadi tak leluasa bekerja. Pikiranku terfokus pada ayah. Aku hanyabisa mengirimkan doa.

Allah, aku yakin sekali bahwa kau pun melihat aku sedang menulis tentang ayah di blog ini. Aku mohon, sembuhkan ayah ya.. Kalau boleh meminta, jangan ambil ayah dariku secepatnya. Aku belum siap. Lagipula aku belum bisa membuat ayah bahagia. Terlebih lagi, aku belum minta maaf atas segala salah dan khilaf..

Haiihh… Hatiku pegal. Mataku tak sanggup menahan airmata. Kucoba kayang, agar airmata tak tumpah, namun itu malah membuat kepalaku berkunang-kunang..

Doakan ayahku ya guys..

Thankyou verymuch.. semoga rahmat Allah tercurah atas kita, Amin..

Ada pameran mobil keren di Medan

Tempatnya masih sama, di kantor. Beberapa menit lalu aku sampe disini. Tapi kalo jadwal bangunnya sudah beda dari sebelumnya. Aku bangun pukul 05.30 am. Mantap ya. Mulai ada peningkatan. Jalan kesuksesan semakin mendekat. Thanks Allah.

Sebelum berangkat ke kantor, aku beri makan dua anakku dulu. Fidel dan Kimmy. Biar mereka gak kelaparan kalo kutinggal. Kucing kesayanganku itu sangat manis dan penurut. Aku sayang mereka. Doakan emak selalu ya Nak.

Then, mau ke pameran mobil-mobil keren yang disponsori ClassMild. Mau ikut? Tunggu aja kabar selanjutnya. Poto mobil-mobil yang bikin ngiler itu akan kusajikan buat kalian. Keep reading my blog.

Matur thengkyu..

Na

Saturday, May 21, 2011

Rezeki gak kemana

Kira-kira pukul 02.30 sore tadi aku di telpon Iin. Tuh anak ngajak liputan ke Pekan Raya Sumatera Utara, coz ada pameran mobil-mobil keren gitu deh. Aku sih ngikut aja, berhubung kerjaan cuma tinggal satu liputan untuk dituliskan. Setelah sholat Dzuhur, aku pun siap-siap nunggu jeputan. 10 menit kemudian Iin muncul di depan kantorku. Dia nunggu diluar, persis dekat pagar. Katanya, dia malu masuk karena baju yang ia kenakan hari ini adalah baju yang ia kenakan semalam.

Ya sudah. Aku paham dengan tingkahnya ini. Setelah itu aku buru-buru keluar kantor dan langsung tancap gas bersama Iin ke te-ka-pe. Wuiihhh……….. jiwa segar begitu sampe disana. Mobil-mobil oke punya nampak di depan mata. Memang sih mobil orang, tapi paling gak, bisa lihat dan pilih-pilih dulu sebelum membeli. Hehee… apolozy..

Trus kita langsung menuju ke ruang pers conferens di lantai 2. Agak telat datang ke acaranya, tapi untung aja besojk masih ada meski hari terakhir. Hanya 20 menit di dalam ruangan, tiap wartawan di sodori bingkisan sama panitia. Termasuk kita juga pastinya. Kemudian kita berdua ngisi daftar tamu, tulis nama berikut nomor telpon, after that, cabut.

Iin ketawa-ketiwi sambil bilang “emang rezeki gak kemana”.

Ternyata, tau tidak apa yang ada dalam bingkisan?

Ada baju kaos, Mug keren dan uang Rp. 100.000,-. Huahahahaaa….padahal gak ada niat untuk dapatin semua itu alias gak pernah kepikiran. So far, alhamdulillah...

Btw, besok kita liputan mobil itu lagi। Tunggu beritanya ya…

06.00 pagi: awal perubahan diri

Tadi pagi ada peristiwa mengagumkan yang gak pernah terjadi sebelumnya. That was, ‘bangun pagi pukul 6 am’. Tentunya bukan hal istimewa buat yang biasa bangun pagi early. Tapi buatku, bangun pagi membutuhkan energi ekstra agar tak lupa. Sebab akhir-akhir ini, kira-kira 6 bulan belakangan, aku tak pernah lagi bangun pagi. So ashamed..!

Tapi, suatu awal yangbaik untuk memperbaiki pola hidup dan menatanya agar lebih disiplin dan menghargai tiap detik waktu. Ini jalan menuju kesuksesan. Coz aku merasa jalan untuk itu semakin dekat, hanya butuh beberapa langkah lagi. So, step pertama harus mendisiplinkan diri untuk berpacu bersama waktu.

Setelah bangun pukul 06.00 pm, aku dan iin langsung ke pasar dekat rumah. Ini juga bukan hal biasa. Karena yang biasa, ketika kami bangun setelah itu tidur-tiduran lagi ^_^. Aku dan iin membeli sayur-sayuran like as kentang, seledri, buncis, cabe merah dan cabe rawit, plus telor ayam. Ini makanan iin. Top secret, dia lagi jalanin program diet supaya berat bodynya menuju berat ideal atau paling gak berkurang beberapa kilo saja. Then, aku dan iin liputan ke home schooling dijalan Abdullah Lubis, Medan. Setelah itu aku diantar iin ke kantor. Untuk liputanku tentang homeschooling, nanti kukabari ya..

Luv

Na

Friday, May 20, 2011

CT : sorry telah melewatkanmu hari ini

Karena kerjaan belum beres, dengan sangat terpaksa sekali aku harus meninggalkan Cruel Temptation (CT) untuk episode kali ini. Padahal lagi seru-serunya pertikaian antara Eun Jae dan Sin Airi. Rasanya sayang melewatkan meski satu episode saja. Hehee.. Sebegitu maniakkah? Eitss, ntar dulu..

Mungkin kalian akan bertanya apakah aku penikmat seni drama korea? Jawabannya tidak juga. Aku hanya menonton teledrama yang ceritanya keren, asik, seru. Pokoknya tidak seperti film dan sinetron Indonesia yang nyaris selalu tidak bermutu. Jangan salah, aku ini penikmat dan pemerhati film atau drama lo. CT ini adalah film yang kurekomendasikan buat kalian daripada kalian buang-buang waktu menonton sinetron.

Belum kuceritakan tentang CT ya? Baiklah, agar kalian tahu mengapa aku begitu menyukainya. CT berkisah soal perselingkuhan, balas dendam, dan intrik keluarga. Dan harus kalian ketahui, jumlah episode serial ini mencapai 129 guys!

Kisah panjang ini dimulai dari kisah tokoh bernama Goo Eun Jae (Jang Seo Hee). Saat berniat melanjutkan pendidikan bidang mode di Paris, Eun Jae mendapati dirinya mengandung. Kalo di Indonesia, ini disebut MBA alias Married by Accident alias hamil dulu baru nikah. Untungnya, Jung Gyo Bin (Byun Woo Min), pria yang telah menghamilinya, mau bertanggung jawab menikahi Eun Jae. Sayang, pernikahan yang dipaksakan itu tak membawa kebahagiaan untuk Eun Jae.

Keluarga Gyo Bin yang berasal dari kalangan bangsawan kaya-raya memandang rendah Eun Jae. Apalagi kehamilan Eun Jae ternyata bermasalah. Ia keguguran. Tapi takberapa lama, Eun Jae hamil lagi ketika sahabatnya, Sin Ae Ri (Kim Seo Hyung), kembali dari Perancis setelah menyelesaikan studinya. Ae Ri bukan hanya sahabat Eun Jae, tapi pacar kakak Eun Jae, Jang Jae (Choi Joon Yong).

Kebahagiaan Eun Jae karena Ae Ri akan menjadi saudaranya, mendadak sirna ketika mengetahui Ae Ri berselingkuh dengan Gyo Bin. Suami Eun Jae itu tak hanya membiayai kuliah Ae Ri di Perancis, tapi hubungan mereka telah menghasilkan seorang anak berusia 5 tahun. Eun Jae dan kakaknya marah besar. Namun Gyo Bin dengan gampang menceraikan Eun Jae, lalu menikah dengan Ae Ri.

Tak cukup sampai di situ, Gyo Bin dan Ae Ri yang terusik dengan keberadaan Eun Jae memintanya pergi dari Korea dan menggugurkan kandungannya. Karena Eun Jae menolak, Gyo Bin marah dan membuang kalung berharga milik Eun Jae ke laut. Eun Jae lalu menceburkan diri ke laut demi mengambil kalungnya, namun ia tak pernah kembali ke permukaan. Gyo Bin dan Ae Ri mengira Eun Jae sudah meninggal hingga suatu hari Gyo Bin bertemu wanita bernama Min So Hee yang wujudnya sama persis dengan Eun Jae.

Dan tadi, saat aku curi-curi waktu menonton CT di menit-menit terahir, ternyata Min Soe Hee sudah menikah dengan Min Gun Woo, pacar sekaigus tunangan Eun Jae. Haihh… penderitaan belum berakhir. Btw, tonton deh film ini tiap hari senin – jumat, pukul: 04.00 pm. Benar-benar mengiris hati. Tapi kalo penasaran dengan kisah sebelumnya, sila mampir ke toko DVD., karena DVD CT sudah beredar di pasar baik yang original maupun bajakan.

Happy enjoy it, people, ^_^

btw, selain suka dengan dramanya, aku juga suka dengan pemeran utamanya Goo Eun Jae. dia cantik, menarik dan dandanannya sederhana. cekidot deh sebagian poto-potonya.


Cemilan Ringan Dari Salak Sidempuan

Mungkin kalau memakan buah salak, kalian pasti sudah biasa. Tapi ada yang pernah memakan makanan yang diolah dari buah salak? Well, meski banyak yang sudah mengenal buahnya, tapi tak banyak yang mengenal olahan apa saja yang dibuat dari buah salak.

Mari kita intip usaha cemilan salak yang dikelola oleh temanku ini. Bermacam ragam olahan dari buah salak, bisa kalian nikmati sepuasnya. Bagi pencinta kuliner dan penikmat salak, kudu meyempatkan diri mampir ke Rumah Salak Agrina di jalan Karya Wisata depan komplek johor, tepatnya di simpang jalan Eka Rasmi, Medan-Sumatera Utara. Kalian akan menemukan banyak makanan yang diolah dari buah salak. Ada sirup, keripik, dodol, sampai minuman berenergi yang tentu saja bergizi tinggi. Selain sebagai cemilan untuk dikonsumsi sendiri, makanan dari buah salak ini juga bisa dijadikan sebagai oleh-oleh bagi keluarga, teman atau pacar. Karena kemasannya pun eksklusif, gak kalah sama cemilan yang dijual di supermarket. Seperti keripik salak, dikemas di dalam kotak berukuran kira-kira 6 x 3cm, kelihatan bergengsi dan rasanya pun yummy. Oya, kabarnya, Rumah salak yang didirikan teman kita ini juga pernah diaugerahi penghargaan sebagai produk kuliner cemilan terbaik di Sumatera Utara lo.

Menurut Tri, pemilik Rumah Salak Agrina, semua jenis makanan dan minuman yang ada di tokonya, berbahan dasar salak asli Sidempuan, Tapanuli Selatan yang rasanya memang sudah terkenal di kalangan penyuka buah salak. “kita gak ngolah di medan. Tapi semua makanan disini memang bahan dasarnya salak. Seperti dodol, diolah dari salak dan dicampur tepung ketan sebagai perekat. Trus juga agar-agar salak, dicampur dengan rumput laut. Untuk madu, hanya ditambah sedikit gula. Semua hasil olahan salak ini diekstrak secara alamiah dari sari buah salak yang berkualitas, rasanya manis tapi gak ngebosenin lidah karena tergolong herbal” papar Tri.

Soal harga, sangat kompromi. “murah-murah kok. Harga paling rendah Cuma Rp. 12. 500 dan cemilan dengan harga tertinggi Rp. 30.000,-“ kata Tri menerangkan harga-harga cemilan salak olahannya.

Bukan hanya sebagai cemilan ringan, tapi salak juga menyehatkan karena adanya kandungan vitamin C dalam buahnya. Jadi cukup aman dikonsumsi segala usia. Soalnya di dalam buah salak tidak menyimpan karbohidrat jahat yang sangat tidak aman untuk kesehatan. Lagipula, cemilan dari buah salak ini tidak memakai bahan pengawet dan pewarna. “hasil olahan salak ini banyak gizinya. Karena mengandung kalsium, tanin, saponin dan flavonoida. Jadi bisa menurunkan kadar gula darah, mempertahankan kelembaban kulit, dan meningkatkan daya tahan tubuh serta bisa mengobati diare. Untuk yang lagi program diet, hasil olahan salak ini makanan yang paling cocok” tambah Tri lagi.

Voila..! Dengan ngemil olahan salak khas sidempuan ini, kamu gak perlu takut body menggendut. Silakan dicoba ya.

Istana Maimoon: Pengetahuan bertambah dengan berwisata sejarah

Kalo kamu berkeliling Medan, jangan lupakan tempat wisata yang satu ini ya. Meski gak ada acara nyemplung ke air dan gak bisa memandangi hamparan hutan hijau, tapi tempat ini merupakan bukti sejarah kota medan plus juga dapat menambah pengetahuan.

Yups, Istana Maimoon. Istana Maimoon merupakan salah satu bangunan terindah di Medan. Tempat ini adalah sisa peninggalan budaya Melayu Deli dan letaknya persis berada di tengah kota Medan. Warna kuning mendominasi bangunan, melambangkan kejayaan. Tapi jangan hubungkan dengan warna sebuah partai politik ya. Kuning adalah warna khas Melayu yang juga bisa diartikan lembut namun tegar dan cerah. Di dalam Istana Maimoon ini terdapat foto-foto keluarga, perabotan, dan senjata-senjata kuno. Inilah Istana Maimun yang merupakan peninggalan Kesultanan Deli.

Istana Maimun terletak di Jalan Brigjen Katamso, Medan. Lokasinya mudah dijangkau, baik dari Bandara Polonia (sekitar 10 km) maupun Pelabuhan Belawan (sekitar 28 km). Bangunan bersejarah ini terbuka umum setiap hari dari pukul 08.00 sampai 17.00. Istana ini didirikan oleh Sultan Kerajaan Deli, Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Pendesainnya adalah seorang arsitek Italia, dan rampung pada tahun 1888. Di atas tanah seluas 2.772 m2 bangunan istana berdiri menghadap timur, dan menjadi pusat kerajaan Deli. Istana ini terdiri dari dua lantai dan terbagi dalam tiga bagian, yakni bangunan induk, sayap kiri, dan sayap kanan. Di depannya, sekitar 100 meter, berdiri Masjid Al-Maksum yang lebih dikenal dengan nama Masjid Raya Medan.

Memasuki ruangan tamu (balairung), kamu akan menjumpai singgasana yang didominasi warna kuning. Lampu-lampu kristal menerangi singgasana, sebuah bentuk adanya pengaruh kebudayaan Eropa. Pengaruh itu juga tampak pada perabotan istana seperti kursi, meja toilet dan lemari hingga pintu dorong menuju balairung. Ruangan seluas 412 m2 ini digunakan untuk acara penobatan Sultan Deli atau acara adat lainnya. Balairung juga dipakai sebagai tempat sultan menerima sembah sujud dari sanak familinya pada hari-hari besar Islam.

Lebih jauh lagi, kamu bisa menelusuri kamar-kamar di dalamnya. Jumlah kamarnya ada 40. Banyak banget kan? Bayangkan klo kamu punya rumah seluas ini. Ada 20 kamar di lantai atas salah satunya menjadi tempat singgasana Sultan dan 20 kamar di bagian bawah, tidak termasuk 4 kamar mandi, gudang, dapur, dan penjara di lantai bawah. Tapi, bangunan bersejarah ini kurang terawat. Banyak pemugaran disana-sini hingga menghilangkan keasliannya. “ini kan bangunan lama. Kalau gak dipugar, bisa lebih parah kerusakannya” papar Tengku Aga, selaku koordinator pelestarian dan perawatan Istana Maimoon.

Menarik jika mengamati disain arsitektur istana ini. Perpaduan antara tradisi Islam dan kebudayaan Eropa jelas kelihatan. Selain yang ada di balairung, dasar bangunan juga menunjukkan pengaruh Eropa. Karena menurut penjaga Istana Maimoon, sebagian material bangunan istana memang didatangkan dari Eropa, seperti ubin, marmer, dan teraso. Pola arsitektur Belanda dengan pintu serta jendela yang lebar dan tinggi, serta pintu-pintu bergaya Spanyol menjadi bagian dari Istana Maimun. Pengaruh Belanda juga terlihat pada prasasti marmer di depan tangga pualam yang ditulis dengan huruf Latin berbahasa Belanda. Sedangkan pengaruh Islam terlihat pada bentuk lengkungan atau arcade pada sejumlah bagian atap istana. Lengkungan yang berbentuk perahu terbalik itu dikenal dengan Lengkungan Persia. Mungkin kamu pernah melihat bangunan di kawasan Timur Tengah, Turki, dan India. Bentuk lengkungannya persis sama dengan yang ada di Istana Maimoon.

So, ready to go, guys..!

Langit Hitam




"Langit tak lagi hitam, kak”
ucapmu dengan suara ditekan supaya meyamarkan kesedihan.

“lantas?”

“Hmm…”

“apa sekarang kau menyukai langit biru marine, lazuardi, aqua, tosqha, atau biru tua?” aku tanyakan dengan menyebutkan biru-biru pilihan.

“apa saja, selain hitam..!” sambarmu cepat.

Jawaban tidak jujurmu memaksaku tersenyum. Geli rasanya ketika kau mendapati seseorang membohongi dirinya sendiri, akan tetapi disaat yang sama kau bisa melihat efek tidak jujur itu di wajahnya. “Tapi hitam itu bagus menurutku” mulailah aku menggodamu. “Warnanya netral. Kau bisa memadu-madankan warna apa saja padanya. Bahkan ketika langit mulai gelap, menghitam, kau akan jelas melihat bentuk bintang, menatap rupa bulan, dan memandang-mandangi semburan kilaunya. Pasti,”

“pokoknya aku tidak suka langit hitam, baik disaat mendung tiba ataupun disaat malam menjelma..!! titik..!”.

Berang, kau memangkas ucapanku yang belum selesai. Padahal dulu kau begitu memuja langit hitam. Tak pernah kau lewatkan pesonanya. Sekarang, warna langit berubah. Memudar atau boleh juga kusebut luntur. Kau memaksa langit selalu biru, abu-abu, ataupun kuning, yang penting asal tidak hitam. Kau benci setiap malam tiba. Kau kunci pintu rapat-rapat, kau tutup jendela, kau tambal celah yang sedikit menganga, agar langit hitam tak tampak oleh mata.

Tak heran aku dengan perangaimu itu. Sebab, begitulah jika yang dicinta tak membalas cinta. Apa yang tadinya dipandang indah, menjadi memuakkan, buruk bukan buatan. Memang, cinta dapat merubah segala. Bahkan kudengar-dengar, karena cinta, ada yang sampai pindah agama. Apalah kawin lari, sudah cerita biasa. Ini, pindah agama kawan. Namun, ada pula sampai bunuh diri. Tak terbayangkan olehku. Aihh.., pengaruh cinta ternyata cukup mengerikan.

Aku tahu, kau masih kecewa bahkan hingga detik aku menulis cerita ini. Menurutku, sejak kau mengenal rasa cinta, orang itulah hinggap di hatimu kali pertama. Dia, si lelaki pencinta langit hitam, mahasiswa senior di kampus, orator dari satu organisasi ternama, dan pemuja Imam Ali. Dia, si langit hitam, yang telah mencuri hatimu saat ia menjelaskanmu tentang Negara dan pemerintahannya. Dia juga yang menyapa dan tersenyum indah padamu saat hendak sembahyang di mushalla kampus. Dan dia pula yang selama ini mengisi harimu. Pastilah cukup sulit untuk melupakan. Masih terasa perih nan tak tertanggungkan itu, menggeletar sepanjang waktu.

Ketika kutanyakan apa sudah pernah menjalin hubungan, jawabmu, satu rasa pun belum terwujudkan. “tapi aku selalu rindu dia” ucapmu pelan. “si lelaki itu juga sudah tahu perasaanku meski belum ku ungkapkan” belamu sengit.

Entah masalah apa ini disebut, aku pun tak mengerti. Awalnya kau hanya kagum dengan lelaki bergelar langit hitam itu. Lelaki yang kemudian berprofesi sebagai dosen honor di kampusmu. Ia cerdas, cool, dan sederhana. Katamu lagi, langit hitam itu mempesona. Kemudian, kekaguman menjelma menjadi keinginan berkepanjangan. Hingga suatu ketika lelaki itu pergi sekolah ke luar negeri, kau masih menaruh hati. Tak pernah lelah merindu, berharap bisa bersatu. Pernah kau merasa sakit dan menangis, pernah juga kau merasa bahagia. Namun terkadang kau terdiam, kemudian tersenyum sendirian. Sungguh, telah ku pikir-pikirkan masalah ini, tapi tak kutemukan jawaban, penyakit apa yang sedang bersarang di tubuhmu. Marah, menangis, bahagia, untuk alasan yang kau sendiri pun sebenarnya tak mengerti. Apalagi aku, yang hanya mendengar keluh kesah mu saja.

“Langit, baik hitam atau biru, sama saja indahnya. Tergantung caramu menikmatinya. Jika dulu kau menikmati hitam, sekarang setelah kau kecewa, teruslah mengikuti irama warnanya. Jangan kau paksa langit selalu biru karena kau tak lagi menyukai hitamnya. Itu sama saja kau meminta agar cepat kiamat. Aku tak setuju. Sebab aku masih punya banyak rencana sebelum Isrofil meniup sangkakala sebagai pertanda kiamat di depan mata. Salah satunya, menikah. Sebab aku tak sanggup jika sendirian, menjadi seperti Rabiatul Adawiyah. Kau tentu paham maksudku, oh tidak, kalimatnya adalah kau harus paham maksudku..!” kuralat bicaraku agar lebih mudah kau mengerti.

“Tak perlu kau padam-padamkan rindu itu!” jawabku saat melihat kau akan membuka mulut untuk beretorika tanpa konsideran melawan bicaraku. “kau pasti mampu. Hanya saja, kau terlalu sentimentil menghadapi masalah hidup. Kalau terus seperti ini, hidup akan menabrakmu. Tapi kau bisa memilih, berhenti disini atau melangkah kembali”

“untuk mencintainya meski ia tak mencintaiku? Terus mengharapkannya meski aku tahu bahwa ia sudah ada yang punya? Terus meminta pada Tuhan agar menghipnotisnya dan dengan begitu ia akan memilihku?”

“tentu bukan begitu maksudku. Tapi, kau bisa coba membuka hatimu untuk yang lain. Tidak hari ini juga. Mungkin besok, minggu depan, bulan depan, atau kapan saja”

Kau tersenyum getir. “mungkin nanti” jawabmu singkat lalu membuang pandang ke jalan yang ramai dilintasi bermacam ragam kendaraan.

Aku tahu, kau masih belum bisa untuk tidak mengingatnya. Sebab langit hanya berwarna hitam buatmu. Dan pemikiran itu membekas lama sekalipun kita pernah bertengkar gara-gara pengamatan yang kuungkapkan padamu, bahwa ketika hujan turun menghujam, tak selamanya langit harus hitam. Contohnya semalam siang saat aku mau ke kantor. Hujan turun dengan derasnya. Namun di atas sana, warna langit masih biru, tetap cerah seperti kala ia muncul pagi tadi. Dan aku telah menunjukkan foto langit itu padamu.

Reaksimu, diam dan masih enggan bicara padaku.

Tak apa. Semua akan baik-baik saja. Aku yakin, kelak, kau akan mulai menyukai langit biru. Atau, ku rekomendasikan kau agar bermain dengan langit senja, kau akan melihat semburat merah bercampur keemasan, begitu melenakan. Kupikir, lebih mempesona dari langit hitam.

Luv

Na

*cerpen dimuat di tabloid youngs medan, tabloid remaja youngs medan

Thursday, May 19, 2011

H+2 menuju deadline

Sendiri di kantor. Ini sudah menjadi kebiasaanku kalau kerjaan menunjukkan sinyal deadline. Padahal sebelum tenggat waktu, aku selalu mengulu-ulur waktu. Menyelesaikan pekerjaan yang tak begitu penting, bercerita sama adikku Iin, dan banyak hal lain yang kukerjakan yang tak ada hubungannya sama sekali dengan pekerjaan.

Sebenarnya bukan hal sulit me-manage waktu. Tapi entah mengapa aku senang bermain-main di garis kematian itu. Berlomba dengan jadwal yang sudah di tetapkan, kemudian berlari sombong mengalahkannya. Namun beres jugapada akhirnya. Setelah itu, aku tersenyum-senyum sendirian dan berjanji tak kan lagi mengulangi kesalahanku menunda-nunda pekerjaan dan mengulur-ulur waktu.

Seperti nyanyian Dian Piesesha, “tapi janji tinggal janji”, janji yang telah kubuat ternyata dengan sangat sadar tak kutepati. Kata Iin, inilah yang disebut dengan kaum tergopoh-gopoh.

Memalukan ya. Bagaimana bisa kaya kalau tak bisa memanfaatkan waktu dengan baik.

Sudahlah. Aku harus berubah. Capek kalau terus begini. Aku jadi panik, gemetaran, bingung, idiot, dan sinting. Jangan ikuti caraku ya.

luv

Na

Monday, May 16, 2011

Menunggang Gajah Mengelilingi Hutan Tangkahan

Tak perlu jauh-jauh dan ngeluarin doku habis-habisan jika ingin berwisata ke daerah keren tapi hemat, fresh, dan wonderful. Datang saja ke Tangkahan. Kalian bisa mengelilingi hutan Tangkahan sambil melihat-lihat gajah dan orangutan. Cukup packing dengan dua atau tiga potong pakaian, uang secukupnya, dan bekal makanan, sampailah di area yang menyajikan panorama alam dan juga merupakan ‘paru-paru’ dunia ini.

Mengenal Tangkahan

Mungkin ada sebagian yang masih asing dengan tangkahan. Okey, no problemo. Sebab gaung tangkahan belum membahana kemana-mana, minim publikasi oleh pemerintah setempat. Jangankan di Indonesia, di Sumatera Utara sendiri Tangkahan masih merupakan tempat yang jarang didengar orang, kecuali untuk orang-orang yang bergerak dalam bidang konservasi. So, wajar aja klo tangkahan gak up date di mata dan telinga।

Daerah ini memiliki hamparan hutan hujan tropis dataran rendah yang sangat luas dan kaya akan keanekaragaman hayati। Hutan Tangkahan berada di lahan seluas 792.675 hektar, diketinggian 3404 meter di atas permukaan laut dengan temperatur udara 21° - 28° C. Hutan Tangkahan masih merupakan bagian dari Kawasan Ekosistem Leuser. Kawasan hutan ini merupakan salah satu habitat asli dari Orangutan dan Gajah Sumatera. Sayangnya, sebagai habitat Orangutan dan gajah, data-data yang menjelaskan mengenai keberadaan dua satwa di lokasi ini masih sangat kurang.

Asal kamu tau nih, Tangkahan pun menyajikan hutan sangat lebat. Ber-khas hutan pantai dan hutan hujan tropika, hutan ini pun masih perawan. Di dalamnya terdapat beberapa sungai, sumber air panas, lembah, dan air terjun. Ekosistem alamnya sangat indah dan beragam, meliputi dataran rendah (pantai) hingga pengunungan. Terdapat banyak jenis satwa langka yang dilindungi, seperti kucing hutan, harimau Sumatera, rangkong, orang utan, siamang, ular, kupu-kupu, burung, gajah Sumatera, kambing hutan, dan rusa sambar. Selain itu, ditemukan juga tumbuhan pencekik (ara) dan tumbuhan langka lainnya, seperti bunga raksasa “Rhizanthes zippelnii” yang berdiameter 1,5 meter, bunga raflesia, dan daun payung raksasa. Yang lebih istimewa lagi di hutan Tangkahan ini adalah Gajah dan Tangkaran kupu, air terjun dan sungainya yang sering dijadikan sebagai arena Arum Jeram bagi youngers yang gemar tantangan alam.

Lokasi dan Transportasi
Tangkahan merupakan lokasi ekowisata yang letaknya berada di Desa Namo Sialang, Kec. Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Medan yang minim dengan ekowisata, menjadikan Tangkahan sebagai salah satu tempat wisata ideal yang menyegarkan mata bagi keluarga. Dibutuhkan waktu tempuh kurang lebih 7 sampai 8 jam dengan mengendarai mobil atau sepeda motor dari kota Medan untuk mencapai daerah ini. Memang, jarak dari kota Medan menuju Tangkahan relatif dekat yaitu 180 km. But, pengalaman crew YM yang udah kesana, Jalan-jalan yang ada pada umumnya sudah rusak berat, sementara jembatan-jembatannya juga banyak yang sudah runtuh, sehingga untuk sampai ke kawasan itu kita harus rela menyeberang dengan memasuki tiga sungai yang salah satu diantaranya memiliki kedalaman hingga 1 meter. Medan yang ditempuh bisa mengocok perut. Coz, masih banyak jalan bolong, berlumpur dan gak beraspal. Jadi, siap-siap mental aja klo kamu ingin segera meluncur ke te-ka-pe.

Oya, untuk menjelajah kesana, selain menggunakan kendaraan pribadi, seperti sepeda motor atau mobil, youngers juga bisa menaiki bus penumpang, Pembangunan Semesta (PS) jurusan Sawit Seberang. Rutenya mulai dari Kampung Lalang, Binjai, Stabat dan Masuk Ke Desa Sawit seberang dan terakhir menuju Desa Namo Sialang, Kec. Batang Serangan. Ongkosnya sekitar Rp 30.000,-/pp. Bus ini stand by masing-masing satu dari Medan dan satu dari Tangkahan dan beroperasi sebanyak dua trip per-harinya. Saat ini, Cuma bus PS sih yang bisa kamu gunain kesana. Coz belum banyak travel agent yang membuat paket ke Tangkahan karena fasilitas akomodasinya belum terlalu lengkap.

Recommended and Most Wanted

Diapit oleh Desa Namo Sialang dan Desa Sei Serdang, secara geografis Tangkahan berada di 030˚ 41’ 01’’ LU, dan 980˚ 4’, 28,2’’ BT। Menawarkan pemandangan indah dan udara segar yang menyejukkan, youngers bisa menjadikan Tangkahan sebagai tempat pelarian selepas ujian nasional atau ujian semester-an।


Obyek wisata yang menjadi andalan di Tangkahan adalah air terjun, pemandian air panas, gua-gua dan hutan alami. Selain itu, kamu tidak sekedar melihat, Gajah yang biasa dipergunakan untuk berpatroli menjaga hutan dari berbagai ancaman praktek pembalakan liar, kini juga bisa mengantarkan youngers berkeliling hutan dan tentunya membayar lebih dulu। Coz, hasil dari pembayaran itu akan digunakan untuk melestarikan alam dan memelihara satwa-satwa disana agar berkembang biak dan tak punah।

Dialiri Sungai Batang Serangan dan Kuala Bulu, di samping memberikan keindahan alam untuk dinikmati, Tangkahan juga berpotensi sebagai tempat penelitian। Misalnya klo kamu mau meneliti spesis langka atau mengamati prilaku satwa-satwa disana. Yang pastinya, daerah ini most wanted untuk segala bidang baik itu jalan-jalan, pendidikan, atau meditasi. Why? Soalnya, kamu bisa menikmati alamnya yang asri dan hutannya yang masih alami, tanpa perlu takut terganggu polusi dan suara bising kenderaan.

Meski medan yang ditempuh cukup menyesakkan, namun banyak surga-surga alam yang tersembunyi dibalik Hutan Tangkahan. Dijamin tidak terasa letih ketika sudah menikmati panorama Alam Tangkahan yang begitu indah. Untuk penginapan, kamu harus menyeberangi sungai yang begitu deras dengan menggunakan Rakit. Pastinya, gak terrible horrible deh buat kamu yang doyan berpetualang. Penginapan di sana baru berjumlah sekitar 40 kamar, dan semuanya sederhana dengan tarif antara Rp 50.000 sampai Rp 100.000 per malam. Sebaiknya musti memesan lebih dulu pada para pengelola penginapan untuk menghindari kemungkinan kamar penuh.

Biasanya sih, pengunjung yang datang ke Tangkahan pada umumnya adalah masyarakat lokal ditambah wisatawan mancanegara a.k.a bule’. Mereka datang pada hari libur dan hari-hari besar nasional. But, klo kamu mau mampir kesana di hari-hari biasa juga oke kok. Btw, sebelum beraksi, kamu harus melapor dulu ke pos Team Rangger (pengawas) yang selalu siaga di tempat ya. Supaya lebih safety.

Then, seperti yang udah diingatin ke kamu, sebaiknya membawa bekal makanan ringan ke Tangkahan. Sebab di Tangkahan belum ada tempat makan sekelas restoran। Yang jualan makanan juga warga setempat, So bisa dibayangin makanan yang mereka siapkan ala kadarnya dan sederhana. Rasanya biasa-biasa saja, kecuali jika kalian mau berburu ikan baung bersama para ranger di malam hari, dan membakarnya sendiri di pinggir sungai yang jernih dan bersih.

Recommended! Kamu bakal puas back to nature hingga tak putus bersyukur!

Sunday, May 15, 2011

Runtuhnya Aloneisme Seroja

Jatuh cinta adalah hal langka buat Seroja. Artinya, belum bertambah penghuni lain di hatinya setelah keluarga dan sahabat. Bukan karena tak ada kumbang yang ingin singgah atau bahkan sekedar melirik, tapi Seroja lebih memilih sendiri ketimbang berduaan dengan seseorang yang tak jelas dan tak pasti. Jadi, lelaki manapun yang datang, pasti ia tolak.

Kalau dipikir-pikir, siapa yang tak tertarik saat melihat kecantikan seroja. Primadona sekolah, berparas molek dan lembut. Coretan tegas pada rahang wajahnya, menggambarkan bahwa ia mewarisi darah Melayu dan Batak dari orangtuanya. Kulit kuning langsatnya halus mulus, rambut mayang mengurai yang jatuh lemas di bahunya, mata tajam seperti elang, bibir tipis merah merekah, alis hitam tebal serta dagu yang terukir indah. Nyaris tak ada cela. Ditambah lagi sifatnya yang ramah dan sopan. Nampak elegant. Pas betul dengan namanya: Wan Seroja. Selain itu, ia banyak mengantongi prestasi. Sebagai juara I lomba Prana dan Dara kota Tanjungbalai, juara I lomba tari melayu serampang 12 tingkat SMA, juara 3 lomba debat bahasa inggris se-SMA dan masih banyak lagi prestasi yang ia torehkan. Meski prestasinya tersebut terkadang sedikit mengganggu nilai pelajaran sekolahnya. Ia hanya menempati posisi 6 atau 7 di kelas. Belum bisa mengungguli posisi sahabatnya, Melany yang kerap nangkring di 3 besar. Tapi, karena popularitasnya di sekolah, Seroja kerap menjadi sasaran empuk gosip anak-anak majalah KISS.

Dibalik prestasi dan sikap ramahnya itu, Seroja sedikit keras kepala bahkan sulit dilunakkan jika sudah meyakini kebenaran pendapatnya sebelum ada pendapat teoritis dan empiris yang mampu menyangkal, bahwa dia telah keliru. Terkadang tanpa ia sadari, emosinya mendominasi. Kalau sudah begitu, hanya Melany yang bisa memahami dan berusaha meredakan amarahnya.

Kabarnya, Seroja tak lagi sendiri. Alias sudah punya pacar. Meski ia lebih senang menyebut lelaki itu sebagai teman dekat, tapi tetap saja siswa di sekolah heboh membahas kehidupannya. “aku hanya berusaha melakukan yang terbaik, Mel. Kalau aku nggak mau pacaran, itu prinsip. Kalau aku memutuskan menikah yang sebagian orang bilang terlalu cepat, itu adalah pilihan. Aku sadar dengan resikonya, dan akan menghadapinya”. Ia melepaskan pandang ke hamparan rumput azalea pada taman komplek rumah.

“hmm… aku yakin semua keputusan itu sudah kamu pikirkan baik-baik”. Tutur Melany. “boleh aku tahu, kapan dan dimana kau bertemu abrar?”

Wajah seroja memerah tersipu malu. Cukup berat ia menceritakan pertemuannya dengan Abrar. Bukan karena menutup-nutupi, tapi baginya, cinta adalah hal rumit untuk diungkapkan. “4 bulan lalu, saat aku, Ayah dan bunda umroh. Kau masih ingat kan Mel, waktu aku izin tidak masuk sekolah karena umroh 10 hari?” tanya Seroja.

“ya”

“setelah menyelesaikan semua ibadah umrah, kami bertandang ke rumah paman Hamid di kota Al-‘Ula, Madinah. Disitulah aku ketemu Abrar. Dia liburan kuliah. Rupanya, dia juga masih keponakan paman. Aku juga gak terlalu care waktu itu. Makanya cuma kenalan dan ngobrol sebentar, selanjutnya Abrar ngobrol sama paman dan orangtuaku. Tapi jujur, aku suka lihat wajahnya. Teduh dan nyaman”

Seroja mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Ia berikan selembar foto pada Melany. Disana, tampak seorang lelaki berkemeja putih dan bercelana jeans, berdiri di depan pintu Bir ‘Ali, Mesjid Nabawi. “Abrar”. Jawab Seroja saat Melany menunjukkan foto itu padanya.

“dari situ, rupanya Abrar menghubungi mama dan langsung melamarku. Mulanya aku kaget Mel. Merasa aneh, terlalu dini dan belum lama mengenalnya. Tapi mama bilang, kebaikan harus disegerakan. Lagipula kupikir, Abrar adalah sosok yang unik, berani, bertanggungjawab, dan berkarakter kuat di tengah zaman edan begini, dimana kebanyakan laki-laki ingin pacaran karena untuk mengambil kesempatan. Alasannya sih pengenalan diri. Tapi kan pasti ada pegangan tangan, pelukan, cepika-cepiki. Kalo mujur, ya masih suci. Kalo apes, hamil duluan. Perempuan juga yang rugi”.

“Aku salut sama kamu, Ja. Kamu hebat! Biasanya, perempuan umur 17 tahun kayak kamu ini, lagi seneng-senengnya menikmati masa muda, punya seabrek prestasi dan jadi bunga. Tapi kamu memilih menikah”.

“semua orang juga hebat, Mel. Tergantung dari caranya menilai dan memaknai hidupnya. Kalau aku, ini adalah pilihanku. Orang mau bilang pernikahan ini membuat masa depanku hilang, itu urusan mereka. Itu hak mereka. Sebab aku juga gak bisa menutup mulut manusia dan menyeragamkan pikiran”. Seroja memasukkan kembali foto Abrar ke dalam tasnya. “yang pasti, kamu tak akan tergantikan, selalu ada di hati, meski aku sudah menikah dengan Abrar nanti”

Kedua sahabat ini berjalan meninggalkan kantin sambil tertawa riang menyusuri koridor sekolah. Namun disana, ada setitik luka dan rasa kehilangan yang masih disimpan Melany. Entah sampai kapan akan ia rahasiakan. Sebab ia tak ingin kesedihan menghapus kebahagiaan Seroja jelang hari spesialnya.

Sebelumnya Seroja tak berniat menjalin hubungan dalam dunia percintaan. Ia menganut aloneisme alias paham ‘sendiri tapi tak dalam kesendirian’. Cukup bertemankan buku, musik, keluarga dan kawan-kawan sekitarnya. ‘Tak ada ‘pacaran’ sebelum 23 tahun’, sebutnya suatu kali ketika Pija, seorang Ketua OSIS SMA II menyatakan perasaannya pada Seroja. Begitu juga dengan Romi, anak Kepala Dinas Pendidikan. Hingga Eji, siswa terbandal dan memuakkan di sekolahan karena telah mencetak hatrick: tak naik kelas 3 kali berturut-turut, nekat juga mengungkapkan perasaannya terang-terangan di Majalah sekolah. ‘Berkorban habis-habisan demi Seroja tercinta’ katanya tak tau malu. Pun bernasib sama dengan pendahulunya: Ditolak!!! Khusus untuk Eji, inilah yang dimaksud dengan tak tahu diri. Tak hendak bercermin sebelum melangkahkan kaki.

Namun sekarang, saat ini, pemandangan aneh menyelimuti sekolah 1001 denda itu. Wan ‘alone’ Seroja telah jatuh cinta. Berita hangat, hingga mendapat tempat istimewa. Berita Seroja jatuh cinta menghiasi halaman satu majalah sekolah dengan judul penuh tanya: ‘Siapakah gerangan tambatan hati sang primadona??’. Dicetak dengan huruf Kanji bersize 16, berwarna terang menantang, plus lead konyol:

‘Agaknya malaikat kecil pembawa panah telah menembakkan busurnya tepat sasaran pada hati gadis manis bernama Seroja. Sang gadis pun tak kuasa menahan tusukan panah asmara. Tembok keangkuhan telah diruntuhkan. Manusia mana yang bisa menolak cinta???’

Amboi…

Belum lagi cover majalah itu memuat foto Seroja tengah berbaring di tempat tidur dengan mata bergambar love, wajah merah merona, bibir menyunggingkan senyum semanis madu, dan di sebelah kanannya berdiri seorang dokter dengan kening mengerut, seolah tampak heran dengan penyakit langka pasiennya yang tak terdeteksi. Hasil kerjasama cukup rapi antara Photoshop dengan ide kreatif siswa. Tak berhenti disitu saja, cover majalah tadi diberi judul utama: “Runtuhnya Aloneisme Seroja: Jangan Bilang Tidak, Bila Kita Belum Mencoba”, disadur dari OST sebuah film yang konon kabarnya mendapat predikat ‘Film Terburuk dan Lagu Terburuk’ versi sebuah majalah nasional.

Keadaan ini masih diperparah dengan komentar-komentar siswa yang pernah sakit hati akibat korban penolakan. Paling tidak, pembalasan dendam secara tidak langsung. Begitu menurut mereka. Dan sarana efektif untuk itu adalah media. Seperti komentar Fadil, “Sungguh lidah tak bertulang, ‘alonisme’ Seroja telah tumbang”. Adapun komentar Pija, “Mungkin Seroja terkena pelet mbah gendeng, begitu mengkhawatirkan”. Lain lagi komentar Romi, “Seroja jatuh cinta?, gak salah tuh??”. Komentar Arini, “Pastilah saat ini badan sang putri panas dingin, sakit perut, serta bibir tak henti tersenyum selama sebulan”. Komentar Fransiska tak kalah pedas, “Memangnya, si Seroja sudah 23 tahun ya??”. Komentar Lila, “Seroja? Kapten bola Voly dari kelas 3 IPS itu? Gak ada yang salah sih kalau dia pacaran”, (satu dari tiga komentar yang tidak sentimentil) dan banyak lagi komentar-komentar iseng binti sinis tertulis di KISS –Kreativitas, Intelektualitas, dan Seni Siswa- majalah SMA Lancang Kuning.

Agaknya, disamping nilai komersilnya, trik konyol ini juga digunakan untuk merangsang minat baca siswa yang memang semakin memprihatinkan. Terbukti, majalah yang dulunya dipandang sebelah mata, dijadikan ’payung’ dikala panas dan hujan, atau lebih menyakitkan lagi, menjadi pengganti duster untuk menghapus whiteboard, kini must a read, most wanted hingga sold out. Benar-benar jitu. Peristiwa ini langka terjadi. Awak majalah KISS sampai mengadakan sukuran karena uang kas mereka membuncit kembali. Kalau digambarkan, ibarat kurva, terus menanjak mencapai angka tertinggi. “Amazing” ucap Emily pimpinan redaksi majalah KISS. “KISS tak megap-megap lagi. Semoga berita spektakuler seperti ini terus berhembus”. Tak tanggung-tanggung, di spanduk sukuran tertulis ucapan ‘Thanx a lot Seroja’s our friend, for ur Good Corporation’.

“Astaga…”, Komentar Wana singkat ketika membolak-balik majalah KISS. “Berita tentang Seroja, 2 halaman full..!”

Berbeda dengan Madona, wakil pimpinan redaksi majalah KISS ini sampai menangis sesinggukan. Bukan karena kasihan atas apa yang telah menimpa sahabatnya, tapi terharu karena KISS bisa populer lagi. “Seroja” hik-hik-hik, “Kamu memang” berusaha ia mengatasi sesinggukannya “memang pahlawan” ucapnya terbata-bata sambil memandangi spanduk sukuran. Hik-hik-hik…

Rupanya pernyataan tulus Madona itu terdengar oleh Melany, sahabat kental Seroja yang kemudian seperti biasa, merepet panjang mencela ketololan Madona. “Dasar idiot! Kau pikir majalah dengan berita menyebalkan itu mengandung manfaat? Kalian keterlaluan, tertawa di atas penderitaan orang lain!”

***

Pagi-pagi sekali Seroja datang ke sekolah. Tepatnya di ruangan KISS. Niat hati hendak menjumpai Pimpinan Redaksi Majalah Kiss, namun apa daya, wartawan wanna be itu, (istilah bagi orang yang begitu ambisius dengan suatu hal atau profesi) belum muncul jua batang hidungnya. Ketika ditelpon, suara perempuan di seberang sana malah merepetinya “Telepon yang anda tuju sedang sibuk. Cobalah beberapa hari lagi.”

Kenapa makhluk menyebalkan itu belum datang juga. Batin Seroja.

Tak tahan juga hatinya mendapatkan bentuk rupa kehancuran yang diakibatkan para kuli tinta ini.

Dasar wartawan dobrak. Gadungan. Penggibah kelas fungi. Pastilah ini ulah Emily d Barmy (emily si sinting). Batinnya berkata lagi.

Panas telinganya mendengar komentar sinis kawan-kawan di majalah KISS. Kesabarannya sudah habis. Kemarahannya mencapai titik 50 derajat celcius. Setengah angka lagi mencapai pangkal didih 100 derajat.

Seroja kembali menelpon Emily. Jarinya cekatan bermain pada tombol qwerty blackberry. Sekali tekan pada tombol 9, speed dial, langsung ke nomor contact Emily. “Telepon yang anda tuju sedang”, belum sempat mbak di seberang sana meneruskan kalimatnya, Seroja lebih dulu bertindak, menekan keras tombol ‘End’.

Selang 10 detik, Ha-Pe nya menyanyikan lagu ‘Girl In The Mirror’ nya Britney Spears.

“Ada apa Mel” tanya Seroja sedikit kesal mendapati Melany yang menelpon, bukan Emily.

“Kamu dimana? Adikmu bilang kau sudah pergi pukul 6 tadi.”

“Di Sekolah. Aku sedang menunggu Emily. Kupikir makhluk menyebalkan itu datang cepat seperti biasanya. Bersemayam di ruang redaksi KISS.”

“Ohhoo…” jawab suara serak Melany. “Jangan pernah berharap dia akan datang cepat akhir-akhir ini. Setelah KISS laku keras, dia jadi sedikit lebih santai. Seolah tak ada beban karena berita jatuh cinta mu menggelembungkan dompet mereka. Dia larut dalam euforia agaknya. Kau lihat kan. Betapa bodohnya anak-anak di sekolah kita karena keranjingan mengonsumsi berita murahan!”

“Apa yang harus kulakukan Emily?” tanya Seroja. Ada kesedihan dalam nada suaranya.

“Ok! Saat ini, jangan lakukan apapun. Karena kau hanya akan memperkeruh suasana. Aku paham betul dengan ketidakstabilan emosimu menghadapi hal ini. Tapi jangan bertindak bodoh dan konyol yang mengakibatkan kau akan terpuruk semakin dalam. Tenang saja. I’ll be there for you, sobat. Wait for me 15 minute again!” Perkataan Melany cukup menentramkan hati Seroja. Perlahan derajat kemarahannya menurun pada titik 37 derajat celcius. Karena berada dalam masalah krisis, urusan tunggu menunggu selama 15 menit terasa begitu panjang dan membosankan.

Pukul 06.25 am.

Akhirnya, Suara berat BMW tua Melany terdengar jelas. Muncung sedan biru itu sudah masuk ke gerbang sekolah.

“Don’t be panic girl!!” Teriaknya dari balik kaca mobil tua itu.

Seroja tersenyum getir. Bibir tipisnya membentuk huruf ‘U’ tidak sempurna.

“Dari mana Emily cs. tau cerita kalau aku akan menikah? Padahal aku gak pernah bercerita tentang ini ke siapapun kan? Aku hanya cerita sama kamu Mel. Maaf Mel. Bukannya aku menuduhmu membocorkan rahasiaku. Aku bingung, harus bagaimana menjelaskannya ke mereka”.

“Ok. Mungkin kau berpikir kalau aku telah membocorkan rahasia mu. Itu wajar. Karena hanya ‘aku’ (Melany mengangkat dua jari telunjuk dan dua jari tengahnya, menggoyang-goyangnya dengan cepat untuk membuat tanda kutip pada saat mengatakan aku) yang pernah mendengar ceritamu. Tapi, tidakkah kau berpikir, ada media lain yang bisa menjadi jendela, celah atau bahkan pintu bagi oranglain masuk, untuk mengetahui rahasia mu? Coba ingat-ingat lagi. Siapa tempat curhatmu selain aku?”

Dahi Seroja berkerut. Ia berpikir agak lama, kemudian mulutnya ternganga dan matanya membesar. “Astaga Mel. Bagaimana aku bisa lupa? Blog. Ya… aku telah menulis perasaanku di Blog. Aku menulis puisi tentang Abrar di Blog ku. Dan…”

“Dan Emily cs. telah membacanya” potong Melany sambil mengarahkan telunjuknya ke Seroja. “Itulah maksudku tadi. Setelah kupikirkan, kau pasti menulis ceritamu di blog. Tidak sengaja tentu saja. Tapi jika kau ingin rahasiamu terjaga, maka cukuplah kau menuliskannya di diary kemudian menyimpannya di brankas yang memakai tombol pengaman. Dan kode-kode pada tombol pengaman itu hanya kau sendiri yang tahu. Maksudnya, jangan ceroboh! Ok?!”

Seroja diam. Pasrah diceramahi Melany.

“Kalau boleh kukatakan, Emily cs. gak salah. Itu memang tugas mereka sebagai ‘jurnalis’ (kembali Melany mengangkat dua jari telunjuk dan dua jari tengahnya, menggoyang-goyangnya dengan cepat untuk membuat tanda kutip) majalah Kiss bukan? Mereka hanya kurang profesional. Seharusnya mereka konfirm dulu ke kamu sebelum menulis berita itu. Agar tak ada yang dirugikan. Dan mungkin beritanya bisa lebih keren lagi ya!” Melany tertawa melihat kecemasan di wajah Seroja. “sudah deh.. jangan sedih begitu. Cantiknya hilang”.

Seroja masih diam.

“Menikah itu ibadah dan sunnah, kan? Jadi, tak perlu disembunyikan. Gak ada yang salah dengan pernikahanmu. Karena kau menikah bukan by accident. Tapi karena kalian ingin menjadikan hubungan itu halal dan suci. Tidak mendahului kenikmatan!”

“Jadi,”

Seakan mengetahui isi kepala Seroja, “Menurutku kau gak perlu mengadakan konferensi pers. Kapan acara pernikahanmu?”tanya Melany.

“Minggu depan. Karena Abrar baru bisa pulang ke Indonesia setelah sidang skripsinya di Al-azhar. Untuk urusan pernikahan, semuanya sudah beres di handle orangtua ku dan keluarga Abrar. Kami hanya perlu rileks untuk pesta nanti. Ya, paling juga persiapan kecil”. Jawab seroja lirih.

“Antar saja undangannya ke sekolah। Satu untuk guru-guru, satu untuk mading, satu untuk kelas kita dan satu untuk majalah KISS. Aku yakin, gak akan ada lagi fitnah. Well, Aloenisme Seroja sudah tumbang! Kamu sudah pacaran! Tapi, pacaran setelah menikah. Mereka akan melihat kau dan Abrar di pelaminan nanti. Surprise!! Saranku, kenalkan Abrar pada mereka. Biar mereka tahu siapa Abrar. Juga untuk antisipasi agar mereka tak menulis yang bukan-bukan.”

“Hmm…thanx ya Mel. Tadinya aku ingin menyebarkan undangan satu hari sebelum pesta. Agar tidak terlalu heboh. Dan juga, aku ingin lebih lama bersama kalian. Aku ingin semuanya terlihat normal. Aku tak ingin waktu satu minggu jadi terasa menyedihkan karena harus berpisah dengan kalian”. Seroja menimang-nimang blackberry Onixnya. Mengalihkan perhatian Melany agar tak melihat buliran bening menggenangi pelupuk matanya. Namun, air bening itu tak bisa lagi berkompromi dengan pemiliknya. Hanya sekali kedipan mata, airmata mengalir membasahi pipi Seroja.

Mereka saling membisu, diam beberapa saat. Suara burung gereja mengisi kekosongan itu dengan kicaunya. Agaknya mereka bergosip. Mereka terbang jauh, kemudian bertengger di kabel listrik. Sesekali kafilah penerbang itu hinggap di atap sekolah.

Sedang Melany, menunduk menekuri sneakers hitamnya. Membetulkan tali sepatu yang tidak lepas.

“Setelah itu, kau langsung ke Kairo kan?” Tanya Melany memecah keheningan yang hadir cukup lama hadir diantara mereka. Ia masih membetulkan sepatunya. Kali ini suaranya aneh. Seperti tercekat di tenggorokan.

“nggak Mel. Aku kan juga harus ikut ujian nasional, trus ikut promnite sama kamu dan teman-teman yang laen. Aku juga musti ngambil ijasah. Kan sudah kelas 3. Sayang kalo ditinggalin. Setelah semuanya beres, baru aku berangkat ke Kairo sama Abrar dan tinggal disana untuk ngelanjutin kuliah. Jadi, maksud orangtuaku mengadakan acara pernikahan, sekalian untuk acara perpisahan, hari terakhirku di sekolah.”

“Hmm… Minggu depan tak lama lagi ya! Tinggal menghitung hari. Dan kau pun sudah resmi jadi seorang istri ujar Melany dengan senyum dipaksakan untuk mengusir kesedihan. Spontan ia memeluk Seroja. Erat. Seakan tak ingin ia lepaskan sahabat dekatnya itu. Airmata yang sejak tadi ia tahan tak bisa dicegah untuk tak tumpah.

“Aku pasti merindukan mu, Ja!”.

 
Free Host | lasik eye surgery | accountant website design